Thursday 24 March 2011

Deang Namora (Putri Silahisabungan)

Berita Deang Namora

Perpisahan di Huta Lahi kurang memuaskan Deang Namora. Sewaktu Raja Silahisabungan dan Siraja Tambun berangkat dari Huta Lahi, ia ikut mengantar ketepi pantai. Rupanya Raja Silahisabungan membawa Siraja Tambun ketuktuk Simartaja dan terus ke Nauli Basa untuk memperdalam ilmu Siraja Tambun. Deang Namora terus mengikuti mereka sampai ke Nauli Sibisa, ayahnya membujuk Deang Namora supaya kembali ke kampung Huta Lahi. Pada saat itulah Deang Namora menangis bersenandung yang memilukan hati:” Amang Siraja ibotna, marsirang ma hita ditano Nauli Basa, borhat ma damang tu tano Sibisa. Ahu do na pagodang – godang damang marsiak bagi, sian dakdanak sahat tu doli – doli, mulak ma ahu amang Siraja ibotna tu Huta Lahi, na boha do bagian ni Siboruadi?” katanya sambil melangkah berat hati.Karena lelahnya berjalan ke Silalahi disertai perasaan sedih, Deang Namora duduk diatas batu melepaskan lelah sambil merenungi perpisahananya dengan siraja Tambun. Pada waktu itu ibotona (saudaranya) sudah mencari – cari Deang Namora. Mereka takut Deang Namora mandele ( putus asa) akibat keberangkatan Siraja Tambun, sewaktu mereka menemukan Deang Namora duduk – duduk diatas batu, lalu diajak supaya pulang kekampung. Tetapi Deang Namora menjawab:” saya sudah merasa senang ditempat ini. Disinilah kalian bangun undung – undungku ( pondok) tempat bertenun.”katanya. saudaranya membujuk dan berkata :” pulanglah dulu kita, supaya dibangun pondokmu, baru bawalah alat–alat tenunmu kemari,” kata saudaranya tanda setuju.Setelah pondoknya dibangun, Deang Namora membawa alat – alat tenunnya ketempat itu, yang kemudian disebut Batu Parnamoraan. Disitulah Deang Namora tinggal sampai akhir hayatnya. Dan menjadi keramat yang berkuasa di Tao Silalahi.Filed under: Tumaras Ditandai: | Tumaras Bab.V.11

No comments:

Post a Comment

Jika mau memberi tanggapan/komentar, di mohon dengan tulisan dan bahasa yang sopan dengan identitas yang jelas, jika identitas tidak jelas tidak akan ditanggapi.