Thursday 24 March 2011

Keturunan Siraja Tambun

Keturunan Tambun Raja/Raja Tambun

Si Raja Tambun yang dinobatkan menjadi “Raja Boru “ di Sibisa dengan nama Raja Itano , tidak kembali lagi ke Silalahi Nabolak , Ia bersama Pintahaomasan br. Manurung tetep tinggal di Sibasa dan di berikan Tuhan 3 ( tiga ) orang anak laki – laki, yaitu :1. Tambun Mulia2. Tambun Saribu3. Tambun Marbun .Tambun Mulai mempunyai 2 (dua ) anak laki – laki , yaitu :1.Tambun Uluan2.Tambun Holing.Tambun Uluan tetap tinggal di Uluan, keturunannya memakai Marga Tambun. Tambun Holing pergi ke Tambunan sekarang dan mempunyai anak laki – laki 3 (tiga ) orang, Yaitu :1. Raja Ujungsunge2. Tuan pagar Aji3. Datu Tambunan Toba.Seorang anak Tuan Pagar Aji, bernama Mata Sopiak pergi Angkola keturunannya memakai marga Daulay .Datu Tambunan Toba mempunyai 3 (tiga) orang anak laki laki , yaitu1. Raja Baruara2. Datu Gontam (lumban Pea )3. Raja Parsingati (lumban Gaol)Keturunan Tambun holing pada umumnya memakai marga Tambunan,dan banyak yang pergi ke Sigotom .Menurut turasi dan tarombo Siraja Tambun, Tambun Saribu mempunyai 3 orang anak laki – laki, yaitu :1. Doloksaribu2. Sinurat3. Nadapdap,Tetapi Tambun Marbun belum belum jelas ketunannya. Menurut tuirasi dan tarombo Raja Silambungan , keturunan Siraja Bunga – bunga ( siraja Parmahan ) yang tinggal di hinalang Balige kembali membuat sagu – sagu marlangan di Onan Raja Tambunan untuk mengingat “ poda sagu – sagu marlangn “yang di buat Raja Silahisabungan di Silalahi Nabolak.Dengan adanya turasi dan tarombo Siraja Tambun yang menyatakan Doloksaribu , Sinurat dan nadapdap keturunan Tambun Saribu maka timbul permasalahan karena pada umumnya marga Doloksaribu, Sinurat dan nadapdap mengaku ketunan Siraja Parmahan yang memakai marga Silalahi . Untuk memurnikan Poda sagu – sagu marlangan maka di anjurkan agar keturunan Siraja Parmahan memakai1. Silalahi Doloksaribu2. Silalahi sinurat3. Silalahi nadapdap.Dan bila keturunan Tambun Saribu di anjurkan memakai1. Tambun Doloksaribu2. Tambun Sinurat3. Tambun nadapdapSesuai dengan anjuran Panitia Pusat Tarombo Raja silalahibungan tahun 1968 . Keadaan ini harus diterima dengan lapang dada dan tak perlu diperdebatkan, biarlah masing-masing oknum atau kelompok menentukan kedudukannya dengan berpedoman kepada sagu – sagu marlangan . Harapan ini sangat diperlukan demi persatuan dan kesatuan keturunan Raja Silahisabungan.Filed under: Tumaras Ditandai: | Bab. VI.2

No comments:

Post a Comment

Jika mau memberi tanggapan/komentar, di mohon dengan tulisan dan bahasa yang sopan dengan identitas yang jelas, jika identitas tidak jelas tidak akan ditanggapi.