Saturday, 4 June 2011

Dalihan Na Tolu (DNT)

Dalihan Natolu
sebagai system
kekerabatan orang
batak ternyata
mempunyai nilai yang
tidak kalah dengan
system lain yang
sangat populer saat
ini, yaitu Demokrasi.
“ Dalihan Natolu” ini
melambangkan sikap
hidup orang batak
dalam bermasyarakat.
Sistem kekerabatan
orang Batak
menempatkan posisi
seseorang secara pasti
sejak dilahirkan hingga
meninggal dalam 3
posisi yang disebut
DALIHAN NA TOLU
(bahasa Toba) atau
TOLU SAHUNDULAN
(bahasa Simalungun).
Dalihan dapat
diterjemahkan sebagai
“ tungku” dan
“sahundulan” sebagai
“posisi duduk”.
Keduanya
mengandung arti yang
sama, ‘3 POSISI
PENTING’ dalam
kekerabatan orang
Batak yang terdiri
dari :
1. HULA HULA atau
TONDONG,
yaitu kelompok orang
orang yang posisinya
“ di atas”, yaitu
keluarga marga pihak
istri. Relasinya disebut
SOMBA SOMBA
MARHULA HULA yang
berarti harus hormat
kepada keluarga pihak
istri. “Hula-Hula”
adalah Orang tua dari
wanita yang dinikahi
oleh seorang pria,
namun hula-hula ini
dapat diartikan secara
luas. Semua saudara
dari pihak wanita yang
dinikahi oleh seorang
pria dapat disebut
hula-hula. Marsomba
tu hula-hula artinya
seorang pria harus
menghormati keluarga
pihak istrinya. Dasar
utama dari filosofi ini
adalah bahwa dari
fihak marga istri lah
seseorang
memperoleh “berkat”
yang sangat
didominasi oleh peran
seorang istri dalam
keluarga. Berkat
hagabeon berupa
garis keturunan,
hamoraon karena
kemampuan dan
kemauan istri dalam
mengelola keuangan
bahkan tidak jarang
lebih ulet dari
suaminya, dan dalam
hasangapon pun
peran itu tidak kurang
pentingnya. Somba
marhulal-hula supaya
dapat berkat.
2. BORU,
yaitu kelompok orang
orang yang posisinya
“ di bawah”, yaitu
saudara perempuan
kita dan pihak marga
suaminya, keluarga
perempuan pihak
ayah. Boru adalah
anak perempuan dari
suatu marga, misalnya
boru Hombing adalah
anak perempuan dari
marga Sihombing.
Prinsip hubungan nya
adalah ELEK
MARBORU artinya
harus dapat
merangkul boru/sabar
dan tanggap. Dalam
kesehariannya, Boru
bertugas untuk
mendukung/
membantu bahkan
merupakan tangan
kanan dari Hula-hula
dalam melakukan
suatu kegiatan. Sangat
diingat oleh filosofi
ELEK MARBORU,
bahwa kedudukan“di
bawah” tidak
merupakan garis
komando, tetapi harus
dengan merangkul
mengambil hati dari
Boru – nya
3. DONGAN TUBU
atau SANINA,
yaitu kelompok orang-
orang yang posisinya
“ sejajar”, yaitu: teman/
saudara
semarga .Prinsip
Hubungannya adalah
MANAT
MARDONGAN TUBU,
artinya HATI-HATI
menjaga persaudaraan
agar terhindar dari
perseteruan.
Dalihan Na Tolu ini
menjadi pedoman
hidup orang Batak
dalam kehidupan
bermasyarakat.Dalihan
Na Tolu bukanlah
kasta karena setiap
orang Batak memiliki
ketiga posisi tersebut;
ada saatnya menjadi
Hula hula/Tondong,
ada saatnya
menempati posisi
Dongan Tubu/Sanina
dan ada saatnya
menjadi BORU.
Dengan Dalihan Na
Tolu, adat Batak tidak
memandang posisi
seseorang
berdasarkan pangkat,
harta atau status
seseorang. Dalam
sebuah acara adat,
seorang Gubernur
harus siap bekerja
mencuci piring atau
memasak untuk
melayani keluarga
pihak istri yang
kebetulan seorang
Camat. Itulah realitas
kehidupan orang
Batak yang
sesungguhnya. Lebih
tepat dikatakan
bahwa Dalihan Na
Tolu merupakan
SISTEM DEMOKRASI
Orang Batak karena
sesungguhnya
mengandung nilai nilai
yang universal.
Namun ada beberapa
hal negatif dari
budaya batak yang
harus kita tinggalkan,
misalnya budaya
banyak bicara sedikit
bekerja. Memang
orang batak terkenal
pintar berbicara. Hal
ini terlihat dari
banyaknya pengacara-
pengacara batak yang
sukses. Akan tetapi
kepintaran berbicara
ini sering
disalahgunakan untuk
membolak-balikan
fakta. Yang hitam bisa
jadi putih dan yang
putih bisa jadi hitam
ditangan pengacara
batak (walaupun tidak
semua). Hal lain yang
negatif adalah budaya
“ HoTeL”. HoTeL
adalah singkatan dari:
Hosom yang artinya
dendam. Konon orang
batak suka
mendendam sesama
saudara. Teal yang
artinya sombong, yang
dapat terlihat dari
cara bicara, sikap
hidup, dll. Late yang
artinya Iri Hati. Apakah
HoTeL ini hanya ada
pada orang Batak
saja? Kita sebagai
generasi muda harus
dapat
mempertahankan
budaya yang positif
dan meninggalkan
yang negatif.

No comments:

Post a Comment

Jika mau memberi tanggapan/komentar, di mohon dengan tulisan dan bahasa yang sopan dengan identitas yang jelas, jika identitas tidak jelas tidak akan ditanggapi.