Wednesday 25 January 2012

Silalahi Dolok Balige

Tu hita popparan ni Raja Silahi Sabungan, parrohan hamu natarsurat on :
· · Lihat Pertemanan · 3 November 2011 pukul 20:02 ·

    • Silalahi Dolok Balige HARAJAON BIUS.

      Setiap marga atau marga induk memiliki dan berasal dari kampung induk. HUTA merupakan salah satu ciri utama terkecil masyarakat batak. Kampung juga merupakan satu “Harajaon”. Satu marga atau marga induk juga memiliki “Harajaon Bius”.

      Bius merupakan persekutuan masyarakat hukum adat yang tertinggi, yaitu persekutuan dari satu marga induk atau marga sipungka huta. Bius adalah lembaga kekuasaan yang bersifat kolektif di suatu wilayah Tano Batak sebelum dihilangkan penguasa Hindia Belanda. Ia mirip senat, diwakili marga dan tokoh dari beberapa 'huta.'

      Harajaon Bius Raja Silahisabungan ada di Silalahi Nabolak yang disebut Bius Parsanggarahan. Bius Parsanggarahan terdiri dari tiga Bius, yaitu Bius Siopat Turpuk, Bius Sitolu Turpuk dan Bius Tambun. Oleh sebab itu Bius di Silalahi Nabolak sekarang adalah harajaon bius untuk marga Sihaloho, Rumasondi, Sidabariba, Pintubatu, dan Bius Situlo Turpuk adalah harajaon bius untuk Situngkir, Sinabutar, Sidebang. Sedangkan Bius Tambun merupakan bius harajaon untuk keturunan Tambun Raja yang ada di Sibisa Uluan.

      Harajaon Bius di Pangururan atau Bius Pangururan disebut “Bius Situlo Hae Horbo”. Disebut Bius Sitolu Hae Horbo karena ada tiga puak kesilsilahan yang bermukim di daerah ini yang dianggap sebagai marga sipungka huta. Ketiga puak itu adalah marga Naibaho keturunan Raja Oloan (dari kelompok Naisuanon), marga Simbolon keturunan Simbolontua dan marga Sitanggang.

      Bius Simbolon terdiri dari empat turpuk, yaitu Nadeak, Tamba, Simbolon dan Silalahi sebagai boru. Jadi Silalahi menjadi salah satu dari 12 Raja dalam Bius Pangururan karena ia sebagai boru gomgoman dari marga Simbolon terbatas keturunan Martua Raja yang disebut Simbolon Parhasundutan. Sebab marga Simbolon keturunan Suli Raja juga memiliki Harajaon Bius di Rianiate yang disebut Bius Si Ualu Tali.
      Dengan demikian Bius marga Silalahi di Pangururan berasal atau pemberian dari marga Simbolon yang merupakan salah satu marga sipungka huta atau Harajaon Bius di Pangururan.

      Harajaon Bius merupakan hak istimewa keturunan raja Sipungka Huta. Sekali lagi yang memiliki harajaon bius di Pangururan ialah Naibaho, Simbolon dan Sitanggang. Maka mereka yang berhak menjadi Pargomgom (Raja yang memerintah) di wilayah Pangururan dimana mereka menyebutnya sebagai kampung induknya/kampung asalnya.

      Dengan demikian, berdasarkan fakta administrasi bius sebagai persekutuan masyarakat hukum adat yang tertinggi dalam masyarakat Batak, Raja Silahisabungan tidak memiliki Bius dan Harajaon Bius di Pangururan maupun di Tolping sebagaimana marga lain yang menjadi pendiri huta dimana Silalahi tinggal.

      Peta Harajaon bius yang termasuk wilayah Samosir terdiri dari: Pangururan, Rianiate, Lintong ni huta, Ronggur ni huta, Simbolon, Hatoguan, Palipi, Urat, Sirait, Nainggolan, Onanrunggu, Lontung, Tomok, Ambarita, Sibatu-batu, Simanindo, Simarmata, Parbaba, Lumban Suhi-suhi, Buhit, Sagala, Limbong-Harian, Sihotang, Tamba, Sabulan.

      Sumber: “Toba Na Sae” oleh Sitor Situmorang dan “Raja Silahisabungan” oleh Ulbert Silalahi.
      3 November 2011 pukul 20:02 · · 3
    • Okhtoria Silalahi sblm sampai ke paropo,nikah dg pomp nai ambaton lahir silalahi raja,rss merantau lg ke peropo dan buka huta disana,dibuat nama ank sulugny silalahi
      5 November 2011 pukul 16:11 ·
    • Ch Live jadi mana yg tua Haloho atw ....???
      6 November 2011 pukul 19:15 ·
    • Todo MTambunan Pagaraji tambun raja.
      6 November 2011 pukul 22:07 ·
    • Ch Live Todo M Tambunan Pagaraji >
      BETUL PASTI ....!!!APPARA KU....!!! HORAS MAHITA SALUHUTNA ......!!!
      6 November 2011 pukul 23:13 · · 1

No comments:

Post a Comment

Jika mau memberi tanggapan/komentar, di mohon dengan tulisan dan bahasa yang sopan dengan identitas yang jelas, jika identitas tidak jelas tidak akan ditanggapi.