Sunday 29 May 2011

Istri Presiden SBY

Monggo Bu Ani,
Silakan Jadi
Presiden RI!
OPINI, edisi 5 Januari 2011.
sumber: http://
abisyakir.wordpress.com/
Baru-baru ini lembaga
surve Indo Barometer
merilis hasil surve tentang
popularitas SBY dan para
politisi yang berpeluang
menggantikan dia di
tahun 2014 nanti. Hasil
surve Indo Barometer ini
intinya: (1) Popularitas
SBY masih dianggap tinggi,
melebihi popularitas
politisi-politisi lain; (2)
Ternyata, Ani Yudhoyono
(isteri SBY) memiliki
popularitas politik yang
lumayan, sebagai calon
pengganti SBY. Dia
menempati posisi ke-6
bersaing dengan politisi-
politisi lain yang sudah
malang-melintang di
dunia politik.
Padahal Ani Yudhoyono
selama ini tidak dikenal
reputasinya sebagai
politisi. Sama sekali nol.
Tetapi dalam surve Indo
Barometer itu dia segera
bersaing dengan politisi-
politisi senior lain. Kalau
performa politik Ani
dipoles disana-sini, dia
bisa bersaing dengan
Megawati, Prabowo,
Wiranto, Sultan, Mahfud
Md, dll.
Ya, mula-mula kita harus
sadar, dunia jaman
sekarang ini kan penuh
PENIPUAN, penuh
KEMUNAFIKAN, penuh
OPORTUNISME, penuh
dengan semangat-
semangat rendah. Maka
apapun akan dilakukan
orang untuk mendapat
uang, jabatan, dan status
sosial. Kalau rakyat kecil
menipu dengan modus-
modus klasik; kalau orang
pintar mereka bisa
menipu dengan hasil
surve, pooling, penelitian,
dan seterusnya. Tetapi
intinya sama: “Mencari
kepuasan syahwat
dengan modus
penipuan .”
Maka ketika J. Kristiadi
dari CSIS memuji-muji Ani
Yudhoyono setinggi langit.
Katanya, Ani itu orangnya
spontanitas; bahkan Ani
itu memiliki wajah cantik.
Ya, kita tidak usah heran.
Wong dunia kita ini
memang isinya banyak
orang-orang yang
melacurkan diri dengan:
harta, tahta, wanita.
Tidak ada yang kebetulan
dalam kehidupan publik
itu. Tidak ada. Semuanya
sudah di-setting dengan
strategi dan urutan-urutan
waktu. Ya, jangan lebay-
lah. Masak baru kali ini
tahu kalau dunia ini
penuh penipu dan
penipuan? Nas ’alullah al
‘afiyah fid dunya wal
akhirah.
Secara kebangsaan dan
kenegaraan, tentu saja ide
menaikkan Ani
Yudhoyono sebagai calon
pengganti SBY tahun 2014
nanti merupakan ide yang
SANGAT TIDAK MASUK
AKAL. Ani bisa dikatakan
tidak memiliki apapun
yang bisa dipakai untuk
memimpin bangsa. Dari
kemampuan akademik,
komunikasi sosial, reputasi
politik, karya ilmiyah,
kemampuan organisasi,
dan lain-lain tidak ada
yang bisa diandalkan. Bu
Ani itu kan hanya seorang
ibu rumah-tangga, yang
kebetulan suaminya
seorang Presiden.
Bahkan, mental
mengangkat isteri sebagai
calon pengganti pejabat
Presiden termasuk
NEPOTISME, membagi-
bagi kekuasaan di tangan
sebuah keluarga. Jelas
cara demikian tidak layak.
Secara teori, mengangkat
nama Ani adalah pilihan
yang sangat tidak masuk
akal.
Tetapi masalahnya, secara
pencitraan, politik, dan
kepentingan ekonomi; Ani
Yudhoyono memiliki kans
untuk menjadi Presiden RI.
Hal ini sudah lama
didiskusikan oleh
kalangan-kalangan kritis.
Secara pencitraan,
reputasi Ani bisa dibangun
sebaik-baiknya. Ya, seperti
tahun-tahun 2003-2004
lalu ketika sebagian orang
berjuang keras
membangun citra SBY. Itu
bisa dan sangat bisa
dilakukan. Wong,
mayoritas orang-orang
Indonesia itu -maaf-
gampang dibodohi.
Secara kepentingan
ekonomi, Ani jelas
didukung oleh
konglomerat-konglomerat
China, didukung oleh RRC,
didukung korporasi-
korporasi asing, didukung
IMF, Bank Dunia, investor
internasional, dll. Mereka
tidak pernah memikirkan
nasib rakyat Indonesia.
Mereka hanya
membutuhkan pemimpin
lemah yang bisa
dikendalikan, untuk
mengamankan bisnis
mereka. Dan sosok Ani
Yudhoyono memenuhi
kriteria itu.
Secara politik, Partai
Demokrat jelas siap
mendukung Ani secara
penuh. TNI, khususnya
Kostrad dan Kopassus siap
mendukung Ani. Apalagi
Polri, mereka selalu siap
mendukung siapapun
pemimpin yang muncul.
Kunci-kunci kekuatan
politik kini sudah di
genggaman Puri Cikeas.
Jadi masyarakat Indonesia
mau apa? Kita bisa apa,
kawan?
Secara teori, posisi Ani
Yudhoyono sangat tidak
rasional diangkat sebagai
calon pemimpin nasional.
Tetapi secara politik,
kepentingan ekonomi, dan
pencitraan, kans Ani
sangat lebar.
Sebagai Muslim, tentu kita
sangat prihatin dan benar-
benar tidak habis
mengerti. Di bawah
kepemimpinan SBY saja
kehidupan sudah terasa
amat sangat berat seperti
ini? Apalagi nanti dipimpin
oleh Ani Yudhoyono? Lagi
pula dia kan pemimpin
wanita yang dijamin tidak
diberkahi. Masya Allah,
tidak terbayang
bagaimana nasib Ummat
ini nanti.
Tapi ya sudahlah…
Mungkin sudah nasib kita
untuk terus bersabar,
bersabar, dan terus
bersabar. Sekalipun
menghadapi hal-hal yang
tidak masuk akal
sekalipun. Ya bagaimana
lagi? Bukan sekali dua kali
kita mengingatkan
Ummat, bahkan berkali-
kali. Tetapi ya itulah, sulit
sekali berharap akan
muncul perubahan.
Masyarakat kita kini sudah
terkena KANKER
KONSUMSI. Maksudnya,
mereka tahu mana yang
baik dan mana yang
buruk, tetapi mereka tidak
mau mengusahakan hal
itu. Mereka hanya mau
menerima, dilayani,
mendapatkan
kesempatan, dan selalu
disuapi. Rasa
pengorbanan, keberanian,
sikap kritis, idealisme, atau
sekedar keberanian
memilih saja; sulit
diharapkan.
Jadi, kalau nanti Ani
Yudhoyono benar-benar
menjadi Presiden RI, ya
jangan mengeluh. Sabar
sajalah …terima sajalah.
Wong sudah diingatkan;
sudah diwanti-wanti;
sudah dijewer berkali-kali,
tetap saja susah sekali
berubah. Maunya
MENDAPAT, MENERIMA,
DILAYANI, DISEDEKAHI…
Tidak ada rasa berkorban,
keberanian, sikap memilih,
apalagi komitmen dan
militansi.
Maunya orang-orang kita,
mereka ingin hidup enak,
sejahtera, gaji besar,
bebas korupsi, keadilan
hukum tegak, pergaulan
sosial ideal; tetapi caranya
dengan terus-menerus
main FESBUK, main SMS,
main game online dan
sejenisnya. Ya, kapan
terjadi perubahan kalau
maunya enak terus? Justru
perbaikan itu terjadi
dengan keberanian kita
mempertanyakan tatanan
sosial, sistem yang rusak,
kemunafikan politik, dll.
Kalau untuk yang seperti
itu saja tidak berani …ya
sudahlah bersabar saja,
bersabar, dan terus
bersabar. Syukur-syukur
kalau rumah, bisnis,
keluarga, dan sawahmu
tidak telan bencana alam.
Itu sudah hebat.
Sebenarnya, munculnya
masalah seperti ini
merupakan PENGHINAAN
dari Allah untuk kita
semua. Kita dipaksa untuk
menerima sesuatu yang
sangat mustahil sama
sekali. Tetapi itu nyata di
depan mata. Ini adalah
penghinaan dari Allah,
sebelum penghinaan
berupa bencana alam
yang merenggut nyawa
isteri, anak-anak, dan
memusnahkan harta-
benda.
Hidup ini memilih. Siapa
yang selalu memilih
pilihan mudah dengan
resiko membuang
kebenaran dan keadilan;
dia akan dihukum dengan
banyaknya resiko
kesulitan di belakang hari
nanti.
“Kalau Mbak Ani mau jadi
Presiden, ya monggo aja.
Wong masyarakat ini mau
saja menerima apapun.
Sekalipun Sule atau Parto
menjadi Presiden, kalau
dia punya kekuatan politik
dan uang besar,
masyarakat tidak akan
menolak. Masyarakat ini
sudah kehilangan sifat-
sifat manusiawinya !”
Semoga ada hikmah dan
pelajaran yang bisa
dipetik. Allahumma amin.
"Selamat Datang di Dunia
Politik, Bu Ani!"
Suka · Komentari ·
Bagikan
Peri Handra Mendingan
sri mulyani yg lebih
capabel
06 Januari jam 7:56 · Suka
Akun
Catatan
Okrisnaldi
Catatan Tentang
Okrisnaldi
Catatan Teman
Catatan
Halaman
Catatan Saya
Draf Saya
Catatan tentang
Saya
Catatan
Okrisnaldi Putra
Tambahkan
sebagai teman
Tambahkan
sebagai teman
Facebook © 2011

No comments:

Post a Comment

Jika mau memberi tanggapan/komentar, di mohon dengan tulisan dan bahasa yang sopan dengan identitas yang jelas, jika identitas tidak jelas tidak akan ditanggapi.