Monday 16 May 2011

Apul Rudolf Silalahi - Tumagon ma unang marsaor


oleh Apul Rudolf Silalahi pada 16 Agustus 2010 jam 16 :17 UNANG POLA MARSAOR ANGGO NA LAHO GABE GAOR; TUMAGON MA MARSIRANG ANGGO NA I DO PA RO SONANG (TAK GUNA BERSATU KALAU HANYA JADI GADUH; LEBIH BAIK BERPISAH DEMI HADIRKAN BAHAGIA)   inti persoalan KELOMPOK SILAHIRAJA adalah : MERASA DIHILANGKAN dari DAFTAR ANAK RAJA SILAHISABUNGAN..; (ini sisi pandang mereka.., dan mereka meyakini kebenarannya)   sementara bagi yang dia anggap menghilangkan tersebut : KELOMPOK SILAHIRAJA BERUSAHA MENAMBAHKAN JUMLAH ISTRI; ANAK dan BORU RAJA SILAHISABUNGAN..! (dari sisi pandang TUMARAS dan PSSM ini juga diyakini sebagai kebenaran)   Segala macam dalih; keterangan; turi-turian; fakta; dsb sudah dikemukakan dan sudah selalu berusaha dipatahkan. Kadang sampai membawa-bawa kelompok dan marga lain untuk kepentingan pengakuan. Ada yang merasa unggul dan ada yang merasa menang, yang pasti tak ada yang merasa kalah.   Kemudian akibat saling klaim dan merasa saling merasa benar, maka tercipta serba dua : 1. MAKAM ada 2 ( MARAS - SILALAHI NABOLAK dan PAROMASAN - SAMOSIR); 2. BORU LAHI PAROROT TAMBUN ada 2 ( DEANG NAMORA dan SIBORU NAULI BASA); 3. RAJA PARMAHAN ada 2 ( POMPARAN SONDI RAJA dan POMPARAN SILAHIRAJA); 4. PADAN dengan TAMPUBOLON ada 2 ( dengan RAJA PARMAHAN dan dengan SILALAHI RAJA); 5. TAMBUN didramatisir supaya ada 2 juga (RAJA TAMBUN yang berbeda dan atau sama dengan TAMBUN RAJA); Muara keseluruhan hal tersebut ditujukan kemana? arahkan pandangan dan tindaklan ke DUNIA NYATA ( REALITA)   ........................................................ ......   Dalih dan dasar yang selalu dikumandangkan oleh masing- masing pihak untuk melakukan tindakan sebagaimana banyak tersaji dalam bentuk POLEMIK dibanyak forum, grup dan kelompok adalah : "SAMA- SAMA MENCARI dan MENYATAKAN KEBENARAN YANG HAKIKI" Namun setelah ditelisik secara mendalam dan menyeluruh, menjadi BIAS; PALSU dan ibarat IMITASI yang berkilau namun tak bernilai sama sekali. Karena ternyata masing-masing sudah membawa PLATFORM KEBENARAN-nya sendiri, memaksakannya untuk DIAKUI, seringkali demi PEMBERLAKUAN KEMUTLAKANNYA tersaji sebuah upaya yang SARAT dengan REKAYASA, bahkan lebih parahnya lagi sampai harus menggunakan FITNAH. Dan saya menamakan tindakan tersebut dengan pengistilahan : GELAP MATA - BUTA HATI - KEPALA BATU ( GM-BH-KB).   Untuk apa semua ini dilakukan dan terjadi.? Untuk sebuah PENGAKUAN atas TAROMBO yang SAHIH, yang sangat disayangkan tidak pernah sama-sama disadari meskipun banyak dari pelaku semua debat, diskusi atau apapun itu menunjukkan dan mengakui kapasitasnya sebagai orang yang menjunjung tinggi adat dan budaya; berpikiran maju dan berpendidikan tinggi; serta mapan secara ekonomi; bahwa : melalui dunia maya ( seperti media FB ini) hal tersebut TIDAK AKAN PERNAH DIDAPATKAN. Karena semua yang ada di dunia maya ini ( mengenai TAROMBO dan perangkat-perangkat pendukungnya) tidaklah RESMI sebagaimana di-dunia nyata. Usaha apapun melalui dunia maya ini : 1. TIDAK AKAN PERNAH MENGHASILKAN SEBUAH KESEPAKATAN; 2. PERMINTAAN dan PENAWARAN TIDAK AKAN BERLAKU; 3. MEWAKILI dan PERWAKILAN TIDAK AKAN SAHIH; 4. FAKTA dan LOGIKA TIDAK AKAN AKURAT; 5. SILUMAN BERGENTAYANGAN. WADAH atau FORUM yang sebenar-benarnya memiliki kapasitas untuk melakukan semua itu adalah PUNGUAN PARSADAAN RESMI dan segala PERSOALAN harus dibawa kedalam sebuah MUSYAWARAH untuk sebuah KESEPAKATAN yang mengikat SEMUA PIHAK. Dan yakinlah bahwa jika tidak dengan demikian semunya akan PERCUMA dan SIA-SIA.   Dan dari saya pribadi, sejak awal terlibat dalam interaksi dengan mereka yang berbeda pemahaman akan TAROMBO RAJA SILALAHISABUNGAN ini, telah mengalami semua hal yang saya gambarkan diatas. Yang datang dari orang dengan jenis; type; status; sifat; karakter; yang beragam dan berbeda satu dengnan lainnya. Saya bersedia dan berkenaan mengikuti dengan dasar dan alasan untuk mencari dan berusaha menemukan sebuah permufakatan akan persoalan yang ada antara saya dengan mereka. Namun dengan lebih mengedepankan prinsip- prinsip pemikiran yang ditopang oleh sifat kekeluargaan berdimensi modernitas namun tidak serta merta menghilangkan nilai- nilai luhur yang telah diwariskan. Saya mencoba memulainya dengan mengemukakan beberapa konsep kearah sana, dan menuangkannya sebagai jalan dan sarana bagi semua menyikapinya.   Namun yang terjadi tidak seperti yang saya pikirkan. Dimana ternyata yang temui adalah orang-orang yang cari pelampiasan untuk mengeluarkan semua sumpah serapah; dan orang-orang yang mencari kesenangan dengan cara menyinggung perasaan dan menyakiti hati lawan bicaranya. Dari awal saya sudah coba beri dan tuangkan beberapa pendekatan yang sekiranya baik untuk dilanjutkan menjadi sebuah percakapan yang indah dan berkelanjutan sampai terlihat dan terpetakan sebuah sinergi menyikapi semua persoalan itu. Namun apa lacur, yang muncul justru sebuah bantahan yang sedemikian rupa, yang menjadi awal tercipta situasi gugat- menggugat; hujat-menghujat; fitnah-memfitnah; dan caci memaki. Sistem interaksi yang ada dan suasana perbincangan yang tercipta sudah mengarah pada sesuatu yang sangat buruk dan mengerikan, sangat kejam tidak terperikan.   Hilang semua sikap saling menghargai diganti sikap saling mencurigai, musnah sikap saling menghormati berganti sikap saling menyakiti. Dan karenak itu semua, saya tidak melihat lagi ada yang perlu diperbincancangkan; didiskusikan; didebatkan; atau yang harus dipertahankan dan diperjuangkan. Tidak perlu lagi ada interaksi selama yang terjadi masih seperti-seperti ini. Semua sudah berubah menjadi POLEMIK yang sama- sama BENAR dan sama-sama TIDAK SALAH, namun saling BERTENTANGAN.   Mari kita kembali dari awal dan dasar semua itu tadi, secara jujur dan tulus tanyakan diri kita sendiri, untuk apa semua ini? Apakah kita memperoleh hasil yang kita ingini? (simpan jawabannya untuk diri sendiri).   Berangkat dari semua situasi dan kejadian tersebut, yang saya lihat masih akan tetap terus berlanjut, saya mengambil kesimpulan sendiri dan saya sudah pula menyampaikannya berkali-kali bahwa : "SOLUSI (jalan pemecahan) hanya diperlukan oleh sebuah masalah atau persoalan, tanpa ada masalah atau persoalan tidak memerlukan adanya SOLUSI". Dan saya tidak melihat ada permasalahan pada marga; silsilah; adat dan budaya yang saya miliki, jalankan dan yakini. Meskipun ada sekelompok orang-orang yang tidak berpendapat demikian, dan mencoba membawa saya terlibat pada persoalan mereka, itu murni merupakan masalah atau persoalan mereka, bukan saya. Secara tegasnya adalah, dalam marga; silsilah; adat dan budaya yang saya miliki, jalankan dan yakini, saya tidak memerlukan dan membutuhkan sesuatu apapun dari mereka. Bagaimana dengan sebaliknya, itu adalah urusan dan tanggungjawab mereka yang saya tidak inginkan dibebankan kepada saya melalui cara-cara yang mereka lakukan.   ........................................................ .......................   REKOMENDASI yang sekiranya boleh saya berikan untuk menjadi bahan pemikiran adalah, ada dua opsi yang harus dilakukan secara konkrit untuk menghentikan semua POLEMIK ini.   Pertama : Bahwa semua sajian didunia maya ini, berikut apa yang mereka perjuangkan adalah murni persoalan mereka. Akan menjadi persoalan bersama apabila mereka menyampaikannya secara resmi dan duduk bersama-sama membicarakan persoalan yang mereka bawa untuk disepakati menjadi sebuah situasi yang menjadi solusi, namun dengan harus menerima konsekwensi berupa nilai tawar dan elastisitas pemberlakuan ( bukan kebenaran yang sama- sama belum tentu benar) bersamanya. Karena kalau masih seperti-seperti ini juga maka akan kembali ke posisi semula (BACK TO THE START - MUBES 1967).   Kedua : Bahwa berdasarkan apa yang mereka nyatakan dengan TEGAS; KERAS; JELAS; BERTANGGUNG JAWAB serta PENUH KEYAKINAN bahwa TAROMBO mereka didukung dan diakui secara PENUH dan MENYELURUH oleh keturunan (POMPARAN) dari : 1. ANGGI DOLI SIRAJA TAMBUN; 2. HULA-HULA RAJA NABOLON; 3. HULA-HULA TOGA MANURUNG; 4. HAHANG PADAN TAMPUBOLON; mereka semestinya mampu membentuk PERSATUAN ( PUNGUAN) TERSENDIRI yang bersifat BEBAS dan MANDIRI tidak terikat pada PUNGUAN yang mereka TIDAK YAKINI ( TENTANG), agar TERLEPAS dari semua hal yang berbau KONTROVERSI. Karena jangankan untuk sekedar mengumumkan ( MANGHATINDANGHON) silsilah (TAROMBO)nya, bahkan untuk membuat sebuah TUGU sebagai LAMBANG PERSATUAN, itupun sudah lebih dari sekedar TEGUH dan LAYAK TEGAR BERDIRI. Ketimbang sibuk mengakal-akali TUMARAS; PSSM; marga SILALAHI dan hal-hal lainnya yang kelompok lain yakini. Serta nggak perlu lagi BERGANTUNG pada kelompok yang selalu mereka selalu GUGAT dan HUJAT. KENAPA TIDAK MENCOBA MEMBUKTIKANNYA?   ........................................................ ...............   Sebenarnya masih ada opsi ketiga, namun saya tidak berani merekomendasikannya demi mengedepankan KEDAMAIAN dan RASA KEMANUSIAAN, sekaligus menghindari segala macam bentuk KEKERASAN. Dan hal ini harus DIHINDARI dan JANGAN PERNAH SAMPAI TERJADI! Untuk sekedar memperingatkan saya rasa perlu disampaikan untuk MENDAPAT PERHATIAN dan PEMIKIRAN yang SERIUS dan TINGKAT TINGGI serta MENDALAM, yaitu : PEMAKSAAN KEHENDAK melalui PERTIKAIAN LAPANGAN menggunakan KEKERASAN (PERANG TERBUKA). Seperti HUTU dan TUTSI; ISRAEL dan PALESTINA; PKI 1965 ; HKBP 1992 ; TRAGEDI BALIGE 1958 ; dan yang lain yang sejenisnya.   ........................................................ ...............   Untuk itu semua, kembali berpulang kepada masing- masing individu yang mana merupakan bagian dari masing-masing kelompok, bagaimana harus menyikapinya. Jangan menunggu jatuhnya korban, baru datang kesadaran. Tanamkan kedalam diri sendiri rasa tanggung jawab akibat perbuatan yang kita lakukan, yang membuat orang lain menjadi korban. Karena "KESADARAN JAUH LEBIH PENTING DARI SEBUAH PENGERTIAN!"   ........................................................ ...............   Salam dan Terima Kasih.   Lippo Cikarang, 17 Agustus 2010 Apul Rudolf Silalahi (Amani Indy) Suka · · Bagikan David Spener Sihombing , Timbul Sinurat , Lamdor Silalahi Sihaloho dan 11 lainnya menyukai ini. Raja Situngkir Sibagasan mantaps......... 16 Agustus 2010 jam 16 :21 · Suka · Christ Silalahi Kayak deklarasi aja tulisan ini...yah... Salut buat ARS..semoga cita2 mu mewujudkan kedamaian di pomparan Raja Silahisabungan terwujud segera..mari kita dukung rame rame 16 Agustus 2010 jam 19 :33 · Suka · Elwin Silalahi Laksanakan.. " dalam tempo yang sesingkat- singkatnya" Jakarta 21 Agustus 2010. 16 Agustus 2010 jam 21 :21 · Suka Rizal Silalahi Merdeka. 16 Agustus 2010 jam 22 :05 · Suka · Apul Rudolf Silalahi hentikan semua debat; diskusi; propaganda; kampanye; hasutan; gugatan; pokoknya semua yang berbau interaksi yang saling menjatuhkan dan memprovokasi.., urus kelompok masing-masing melalui pemberitaan kebenaran dan keyakinan masing-masing..! mungkinkah.. ? MERDEKA-kan KELOMPOK MASING-MASING...! 16 Agustus 2010 jam 22 :33 · Suka · Mey Rina Silalahi Saya sangat se7 ito. Dari pada berjumpa hanya u/ saling mencaci maki dan menghina ( terutama didunia maya) lbh baik sirang paradatan tapi saling menghargai dikeseharian kita. Semoga tdk ada lagi BERBALAS HINAAN antara kita semua. GB ALL. 17 Agustus 2010 jam 4 :02 melalui Facebook Seluler · Suka Henry Raja Situngkir Sibagasan amen....... 17 Agustus 2010 jam 9 :06 · Suka · Edison Sihaloho mantapssssssss . 27 Agustus 2010 jam 2 :07 · Suka Catatan Apul Rudolf Silalahi 1 orang 1 orang 1 orang 3 orang 1 orang Ekron Silalahi 4 Garama Parraya 1

No comments:

Post a Comment

Jika mau memberi tanggapan/komentar, di mohon dengan tulisan dan bahasa yang sopan dengan identitas yang jelas, jika identitas tidak jelas tidak akan ditanggapi.