Tuesday 3 May 2011

Lamdor Sihaloho - Tambak naso di rajahon

Tambak Ni Raja Na So Dirajahon
oleh Lamdor Silalahi Sihaloho pada 12 Januari 2011 jam 15:05

Berbekal rasa penasaran dengan Tambak (kuburan) yang disebut-sebut oleh suatu kelompok yang menamakan diri Marga Silalahi Raja adalah tambak dari Raja Silahisabungan, meski hanya dengan bermodalkan sedikit informasi tentang keberadaan lokasi tambak tersebut komunitas Facebook yang juga pomparan dari Raja Silahisabungan terdiri dari Sihaloho Muda, Ferry Haloho, Lamdor Sihaloho, Tigor Terio Sinabutar dan dua orang boru (Lamsihar Situngkir dan Melyna Sinabutar) melakukan perjalanan ke Dolok Paromasan, Pangururan, Kabupaten Samosir pada Sabtu, 08 Januari 2011.


Perjalanan menuju Dolok Paromasan dimulai sekira pukul 4 sore dari Simpang Gereja HKBP Panguruan yang tepat berada di perempatan menuju Permandian Air Hangat. Perkampungan penduduk yang pertama kami temui adalah Lumban Bona-Bona. Sejak dari perkampungan ini, aroma-aroma tidak sedap mulai tercium. Aroma tidak sedap ini bersumber dari bekas tempat permandian umum yang sepertinya tidak lagi berfungsi. Selain itu, kotoran-kotoran dan kandang hewan ternak penduduk semakin menyengat hidung rombongan.

Karena tidak ada petunjuk sama sekali dan tak ada satu orang pun dari rombongan yang tahu keberadaan tambak ini, kami harus banyak bertanya kepada penduduk sekitar. Dari 5 (lima) orang penduduk yang kami tanyai, empat orang di antaranya adalah bermarga Sitanggang dan hanya satu orang boru Sinurat. Hal ini sesuai dengan informasi yang kami peroleh sebelumnya, bahwa perkampungan yang akan kami lalui menuju Dolok Paromasan didominasi oleh marga Sitanggang. Tentunya ini menjadi tanda tanya besar bagi kami, kenapa tidak ada yang bermarga Silalahi Raja yang mengklaim bahwa mereka adalah anak tertua dari Raja Silahisabungan. Kalau pun ada, mungkin hanya 5% dari total penduduk. Sayangnya karena keterbatasan waktu, kami tidak sempat melakukan wawancara dengan penduduk sekitar. Mudah-mudahan di waktu mendatang, ada kesempatan untuk lebih banyak bertanya kepada warga sekitar.

Setelah sekira 40 menit perjalanan menaiki perbukitan Pulau Samosir menuju Dolok Paromasan, rasa letih mulai menyerang karena kami tidak mengendarai kendaraan bermotor melainkan dengan berjalan kaki. Kami pun memilih beristirahat di sebuah perbukitan sambil menatap pemandangan Danau Toba. Air Mineral menjadi satu-satunya pilihan untuk melepaskan dahaga. Perjalanan tampaknya masih jauh, karena sejauh mata memandang ke arah perbukitan, tempat yang akan kami tuju belum terlihat.

Mengingat hari yang semakin sore, meski stamina belum pulih sepenuhnya kami pun memilih untuk melanjutkan perjalanan. Berbekal informasi dari warga sekitar, untuk mempersingkat jarak tempuh terpaksa kami harus berjalan menepi dari persawahan warga yang belum ditanami. Dan akhirnya setelah menempuh perjalanan lebih dari 1 jam, kami pun tiba di lokasi yang kami tuju, suatu tambak(kuburan) yang menurut keyakinan pihak mengaku bermargakan Silalahi Raja bahwa Raja Silahisabungan dikuburkan di tambak ini. Sebelum masuk ke areal tambak, ada sebuah kolam untuk permandian kerbau.

Di atas bangunan tambak, terdapat empat patung yang menyerupai manusia, satu orang pria yang sedang memegang tongkat dan tiga orang perempuan. Sesuai dengan kepercayaan pihak yang mengaku bermarga Silalahi Raja, patung ini menyimbolkan bahwa Raja Silahisabungan memiliki tiga orang isteri, yaitu Boru Baso Nabalon, Pinggan Matio Boru Padang Batanghari, dan Si Boru Nailing Boru Nairasaon.

Tepat berada di depan tambak ini ada sebuah areal yang dikelilingi pagar besi dan beton yang menjadi pondasinya. Di bagian dinding beton ini terdapat tulisan PAROMASAN NI TAMBA (Pekuburan marga Tamba). Pertanyaan dalam hati kembali muncul, KENAPA KUBURAN SEORANG RAJA SILAHISABUNGAN YANG BESAR DAN DISEGANI TERKESAN MENUMPANG DI TANAH ORANG LAIN??? Hal ganjil muncul dalam benak rombongan. Menurut tarombo yang berhasil diperoleh oleh rombongan, tulang dari Silalahi Raja adalah marga Simbolon. Sedangkan makam tersebut berada di perkampungan yang didominasi oleh marga Sitanggang. KENAPA TIDAK DIMAKAMKAN DI KAMPUNG MARGA SIMBOLON YANG NOTABENE ADALAH TULANG DARI SILALAHI RAJA?? Apakah karena marga kedudukan Silalahi Raja di Pangururan masih rendah. Sekedar tambahan, Marga Tanah (Partano Golat) di Pangururan yang sering disebut dengan istilah Sitolu Hae Horbo adalah Naibaho, Sitanggang, dan Simbolon.

Hanya beberapa menit dari Paromasan ni Tamba ini, kami pun melanjutkan tujuan utama kami, Tambak Raja Silahisabungan. Tambak yang dipestakan bulan Juni 1979 ini dikelilingi pagar beton setinggi sekira 2 meter dengan pintu masuk yang terbuat dari plat besi. Begitu memasuki areal pemakaman, di sisi kanan pintu masuk terdapat tulisan/prasasti yang mencantumkan nama-nama Pelopor, Donateur, dan Penerus pembangungan tambak.

Pelopor masing-masing: Tegeng Silalahi, St.R.Tambunan, Boni Fansius Silalahi, Porjinan Silalahi, Mariun Silalahi, Wongso Silalahi, Jason Silalahi, Harangan Tambunan, dan H. Christian Silalahi. Untuk Donateur: GO Silalahi, , Op.Frits Silalahi, Op.Samuel Silalahi, Wesly Silalahi, Dohot sude pomparan ni Silalahi Raja se Indonesia.. Dan terakhir sebagai penerus pembangunan tambak, masing-masing GD Silalahi, Hiskia Silalahi, Agusto Silalahi.

Di sisi lainnya, rombongan menjumpai rumput-rumput dan tanaman liar lainnya tumbuh subur dan tingginya sudah melebihi pagar beton yang mengelilingi areal pemakaman. Tanaman liar ini memenuhi lebih dari ½ dari luas halaman tambak, baik di sisi kiri maupun kanan.

Tak ada sama sekali tanda-tanda keagungan seorang raja. Sebagai pomparan Raja Silahisabungan, rombongan tidak ada yang mengaku merasakan ikatan batin. Dang manghuling mudar. Kalau boleh dibilang, tambak ini adalah tambak ni raja na so di rajahon (Tempat pemakaman seorang raja yang tidak dianggap sebagai seorang raja).

Di dinding kanan bangunan pemakaman terdapat relief yang menggambarkan tarombo versi Silalahi Raja. Relief ini bisa dikelompokkan menjadi empat bagian. Dari tulisan yang berada di relief ini, kami menyimpulkan bahwa relief ini menyimbolkan isteri dan keturunan dari Raja Silahisabungan Dari sisi yang paling kanan, digambarkan sebagai Raja Silahisabungan dan isterinya Boru Baso Nabolon dan anaknya Silalahi Raja.. Diikuti dengan pomparan dari isteri kedua, Boru Padang Batang Hari dan ketujuh anaknya yaitu Sihaloho, Situkkir, Sondi Raja, Sinabariba, Sidebang, Sinabutar, Pintu Batu. Kemudian dari isteri ketiga, Boru Nairasaon dan putera tunggalnya Si Raja Tambun. Di sisi paling kiri digambarkan sebagai putri dari Raja Silahisabungan yaitu Nauli Basa.

Tulisan di relief dinding tambak ini sangat kontras dengan yang berada di Tugu Makam Raja Silahisabungan (Tumaras) yang berada di Silalahi Nabolak, Kabupaten Dairi. Di Tumaras isteri dari Raja Silahisabungan ada dua orang, yaitu Boru Padanghari dan Nairasaon. Dari Boru Padang Batanghari melahirkan tujuh orang putera yaitu, Loho Raja, Tungkir Raja, Sondi Raja, Butar Raja, Dabariba Raja, Debang Raja, Batu Raja, dan satu orang puteri yaitu Boru Deang Namora. Dari isteri kedua, Boru Nairasaon melahirkan Tambun Raja.

Perbedaan yang paling nyata antara tambak Dolok Paromasan dan Tumaras adalah urutan ketujuh anak Raja Silahisabungan dari isterinya Boru Padang Batanghari.

1. Di Tambak, setelah Sondi Raja yang merupakan anak ketiga dari Raja Silahisabungan tertulis Sinabariba, Sidebang, Sinabutar, Pintu Batu sedangkan di Tumaras urutan setelah Sondi Raja adalah Butar Raja, Dabariba Raja, Debang Raja, Batu Raja.

2. Penulisan anak ke dua, di Tumaras tertulis Tungkir Raja, sedangkan di tambak tertulis Situkkir.

3. Selain Sondi Raja, ke enam anak lainnya dari Raja Silahisabungan langsung ditulis marga yang dipakai sekarang, bukan nama dari anak-anaknya.

Dan di sisi lain bangunan tambak lainnya terdapat releif yang menggambarkan perjalanan Raja Silahisabungan saat membawa si Raja Tambun dari Sibisa ke Samosir dengan sampan (solu). Namun tidak dirincikan secara jelas apakah Si Raja Tambun di bawa ke Tolping atau ke Pangururan. Selain itu, ada relief lain yang melukiskan Raja Silahisabungan sedang memberikan Padan Dekke Na Dilean kepada Si Raja Tambun dan abangnya Silalahi Raja sebelum meninggalkan Samosir menuju Sibisa, tempat di mana ibu kandungnya berada. Sedangkan di sisi belakang, tidak ada relief sama sekali kecuali jaring laba-laba.

Penasaran dengan apa yang isi di dalamnya bangunan, beberapa orang rombongan mencoba masuk ke dalam tambak karena pintu masuknya tidak terkunci. Di atas bangunan tambak terdapat kuburan yang diyakini marga Silalahi Raja sebagai tempat persemayaman Raja Silahisabungan. Di atas makam ini, rombongan menjumpai sirih (napuran), utte pangir (jeruk purut), dan semen putih yang masih tersimpan dalam karungnya. Tak jelas apa tujuan semen putih ini sehingga berada di atas makam yang dindingnya dilapisi cat warna pink tersebut.

Teringat dengan statement dari salah seorang pomparan Silalahi Raja. "Molo mate ahu sogot pahompu, ingkon di Dolok Parmasan do ahu tanomonmuna, mardompakkon Silalahi Nabolak adui, alana torop do anakku di si, i ma siingotonmuna dohot angka hahaanggim", demikian salah satu postingan/komentar di suatu akun facebook. Sayangnya, mungkin karena pesan yang disampaikan tidak dimengerti oleh yang menerima pesan atau pesan yang disampaikan oleh Opung Silalahi Raja adalah sebuah teka-teki sehingga pesan ini tidak terlaksana. Selain itu, sangat mustahil untuk mewujudkan pesan ini. Pasalnya saat rombongan berdiri, makam tersebut tegak lurus menghadap Pusuk Buhit. Sedangkan Silalahi Nabolak masih berada di sebelah kanan posisi tambak (ke arah barat daya).


Sekira pukul 6 sore, rombongan memutuskan untuk turun dari perbukiran Dolok Paromasan dan melanjutkan tujuan selanjutnya yaitu bersilaturahmi ke rumah dongan tubu yang ada di daerah Samosir, yaitu Melyna Sinabutar, Sihaloho Muda, dan Ganda Tambunan.

Sebenarnya, rombongan masih ada rencana untuk berkunjung ke Tolping di mana Tugu Silalahi Raja berada. Namun karena keterbatasan, rombongan sepakat untuk membatalkan perjalanan ini. Mudah-mudahan di lain kesempatan ada waktu untuk melihat Tugu Silalahi Raja yang ada di Tolping.

Horas………..

Tambak 'raja silahisabungan' yang Penuh dengan Semak Belukar


Rombongan berfose di sisi tambak

Kubangan kerbau menuju tambak ni 'raja silahisabungan'


Suka · · Bagikan
David Spener Sihombing, Estro Dariatno Sihaloho, Ridwan Sidebang dan 22 lainnya menyukai ini.

Nikson Silalahi Haloho Manatap,dasyat spektakuler perjalanan kalian kawan2.
Mauliate tu penulis artikel ini, sepertinya tulisanni bang LANDONG i do on ate.hehehe......
12 Januari jam 15:23 · Suka · 1 orang

Raja Niantan Silalahi dari sisi penulisan disini, maka harus diakui pemaparan yang disajikan sangat baik dan sangat mudah untuk dipahami ! lamdor seorang penulis yang handal !
mengenai tambak paromasan yang diceritakan, jelas sekali dan tak ada keraguan sama sekali, itu bukanlah kuburan Raja Silahisabungan yang dikenal masyarakat luas sebagai tokoh yang menurunkan marga Silalahi beserta marga-marga cabangnya !
12 Januari jam 15:32 · Suka · 2 orang

Samudra Silalahi LSS : Jelas dan lugas...! tak terbantahkan lagi, coba di tag ke TS Hitam
Mantabs do parlandong on bah......... :)
12 Januari jam 15:38 · Suka · 1 orang

Hermanson Sidebang LSS@ mantaf..! Mauliate bang.
12 Januari jam 16:03 melalui Facebook Seluler · Suka

Hermanson Sidebang All@ boasama ate salelengon didok halaki,hita menyembah berhala molo mamboan napuran,dohot utte tu tugu ni oppung i? Hape halaki pe songoni do.
12 Januari jam 16:08 melalui Facebook Seluler · Suka · 1 orang

Raja Niantan Silalahi HS : lebih parah malahan orang itu pra, lihat saja sibiangsa dan kodok di tolping sana, itu yang dipuja-puja nasida !
12 Januari jam 16:26 · Suka · 1 orang

Nancy Haloho Sama Tambak nya sama tambak opung ku loh, tapi lebih bersihlah tambak opg ku, walau baru 3 generasi dalamnya. MAsa Tambak opung RSS kek gitu? MAnalah opung RSS didalam itu...bohong kok di pelihara. Ckckckckkk
12 Januari jam 16:27 · Suka · 2 orang

Hermanson Sidebang RNS@ wkwkwkwk...itu terjadi karena merekapun mungkin ragu terhadap isi tambak itu.
12 Januari jam 16:31 melalui Facebook Seluler · Suka

Raja Niantan Silalahi HS : pan sudah kubilang pra, lahi raja itu hanya pernah hidup dalam angan-angan mereka !
12 Januari jam 16:33 · Suka · 1 orang

Hermanson Sidebang RNS@ negri dongeng ate bang?hehe
12 Januari jam 16:35 melalui Facebook Seluler · Suka

Demson Sihaloho Mantap laporan perjalanan dan pandangan mata tim silahisabungan facebookers bonapasogit ini.
Tambahkan point bahwa ternyata tambak menghadap pusuk buhit, bukan silalahi nabolak seperti kata tona-tana an mereka. Kecuali yg dikubur berdiri disana adalah jereng! Then it is oke....
Horas mauliate....
12 Januari jam 17:38 melalui Facebook Seluler · Suka · 1 orang

Demson Sihaloho Mantap laporan perjalanan dan pandangan mata tim silahisabungan facebookers bonapasogit ini.
Tambahkan point bahwa ternyata tambak menghadap pusuk buhit, bukan silalahi nabolak seperti kata tona-tana an mereka. Kecuali yg dikubur berdiri disana adalah jereng! Then it is oke....
Horas mauliate....
12 Januari jam 17:59 melalui Facebook Seluler · Suka

Lamdor Silalahi Sihaloho ‎@sasude: tulisan on adalah tulisan bersama, alana nga mengalami beberapa hali perubahan setelah mendapat masukan sian angka rombongan na asing....
@Pak Marcel: parsuma do hita tag bang..so olo manjaha anon si blacky on...tumagonan ma anon h...Lihat Selengkapnya
12 Januari jam 19:02 · Suka · 2 orang

Lamdor Silalahi Sihaloho ‎@Tua Denri:nga be hu pamasuk pangidoan ni bapa, sekalian hu baen foto ni kubangan ni horbo i.....
12 Januari jam 19:22 · Suka

Apul Rudolf Silalahi kuburan ni si bursok raja doi..!
12 Januari jam 19:39 · Suka

Lamdor Silalahi Sihaloho ‎@uda Indy: ido nian molo menurut hita, alai molo songon hata ni angka si gaor dodak i..di si do saring-saring ni opung ta Raja Silahisabungan.....hape saat iba disi...apala holan mardisir pe ibulu niba dang adong...sahera na mandalani tambak ni marga na asing ma....
12 Januari jam 19:42 · Suka · 1 orang

Apul Rudolf Silalahi hata ni nasida mai.., bah pasombu hita ma holan marlakku di nasida..! songoni ma nian sebalikna.., da-i-do..?
12 Januari jam 19:52 · Suka

Lamdor Silalahi Sihaloho pas bapa...alai unang ma nian sae maos dibaen angka hata-hata na roa tu tugu ni opung ta i..hape tambak ni opung na pe so diurus...sibuk mangurus jabu ni halak, hape jabuna pe so dipaias....heheheeee
12 Januari jam 19:55 · Suka

Apul Rudolf Silalahi ido abang.., seharusna saling menghargai ma nian.., alai na pinangido ni nasida saling manggugai do..!
12 Januari jam 20:03 · Suka · 2 orang

Samudra Silalahi kirim ma bah tu TSD dohot TRS an on
12 Januari jam 20:47 · Suka

David Silalahi Bah... Bohado hamuna akka rombongan... Dipasanga hamu do miting disi??
13 Januari jam 5:54 melalui Facebook Seluler · Suka · 2 orang

Pamastap Akka Silalahi Raja Salutma dinamambahen 'catatan on... Tutu doho parkode tuak appara Lamdor hehehehee
13 Januari jam 10:03 melalui Facebook Seluler · Suka

Ferry Haloho All: Nga boi bahenonta sada majalah alana adong do di au fhoto suasana di Makam Ompung ni Tolping i..
13 Januari jam 16:07 melalui Facebook Seluler · Suka

Clarus Silalahi Halak ipe dang yakin manang Tambak niise i...makana terlantar songon i
14 Januari jam 21:24 melalui Facebook Seluler · Suka · 1 orang

Clarus Silalahi On ma sada bukti, bahwa i tambak ni orang terbuang, ima si Bursok alias oppu Sinabang na diusir sian Silalahi. Molo namarsangap doi, dang hapit2 i ditonga2 ni huta ni halak.
14 Januari jam 21:30 melalui Facebook Seluler · Suka · 1 orang

Sihaloho Muda Hape nga meos ninna kunjungan tu son. Naung jora do na berkunjung i ate?
14 Januari jam 23:20 · Suka

Cesvi Marc Christian Tambunan haduan lao hita muse ate.....
18 Januari jam 8:43 · Suka

David Spener Sihombing Lae Lamdor, tona sian Lae D.Silalahi lrg 4 Siantar pinompar ni Datu Naboratan, anak ni Op. Raja Mual, anakni Sinabang, anakni Siraja Parmahan ima asa molo sempat tingkimuna meneliti sejarah ni Datu Naboratan di Samosir ala didok nasida mate dan tartanom di Samosir do ssdh berkelana dht kawin di beberapa tempat di Tapanuli. trims...
18 Februari jam 10:46 · Suka

Ferry Haloho DSS: Adong do fb ni bapa D.Silalahi i amang..??
18 Februari jam 11:50 · Suka

Lamdor Silalahi Sihaloho ‎@b' Fer: bulan 4 adong dapot undangan hita tu siantar bang...pesta ni Sondi Raja di Siantar melalui amang DSS
18 Februari jam 13:32 · Suka

Ferry Haloho b'dor: Nauli bapa,pastihon bapa ma tanggal dohot tempat na..
18 Februari jam 13:39 · Suka

Lamdor Silalahi Sihaloho oke bapa...nga adong di ahu nomor kontak ni amang DSS on
18 Februari jam 13:42 · Suka

Ferry Haloho b'dor: Dangadong huroa fb ni amanguda i bapa..??
jala,,nungnga hea bapa martelepon..??
18 Februari jam 13:44 · Suka

Maudin Sinurat Lamdor, bingung do au mamereng lakkam bah...SALUT...
Iba na biasa mambahen laporan, hape lakkam mambahen laporan pandangan mata secara detil, terpapar dari segala sudut.
Editing dan suntingan kalimat yang sahih, memasukkan kaidah 4W 1 H.
Dari sisi Jurnalistik, diacungi jempol.
18 Februari jam 13:49 · Suka · 1 orang

Lamdor Silalahi Sihaloho ‎@b'Fer: baru dope manghatai tu amang i bang.....
@uda MS: hehehehe....mauliate bapa....
18 Februari jam 13:49 · Suka

Ferry Haloho b'dor: boha do hira2 ceritana bapa,satolop ma hita..??

Uda MS: Ai mantan wartawan do bapa lamdor i uda,na lari jalur do gabe petinju...ckckckck
18 Februari jam 13:53 · Suka

Lamdor Silalahi Sihaloho ‎@b'Fer: komunikasi ma hita muse haduan da bang.....
18 Februari jam 14:02 · Suka

Ferry Haloho b'dor: Mamereng tikki ma bapa,jolo mulak ma sian kota naribur on asa jumpang hita ateh..
18 Februari jam 14:05 · Suka

David Spener Sihombing ‎@FH&LS : Molo fb ni lae D.Silalahi ndang adong, malah diparengkeli lae i do ahu ala mar fb. Hal ulangtahun Sondiraja Siantar hu konfirmasi pe muse, alana tanggal blm ditentukan ( na di ari minggu na lwt pe rapat pembetukan panitia na Diketuai Ir. Naiborhu). @LS : thanks a lot for our conversation today, I like and appreciate it, please keep in touch thanks a lot
18 Februari jam 14:14 · Suka · 1 orang

Lamdor Silalahi Sihaloho ‎@DSS: i feel the same like your feeling tulang,i hope there will be a chance to meet tulang...
18 Februari jam 14:44 · Suka ·

No comments:

Post a Comment

Jika mau memberi tanggapan/komentar, di mohon dengan tulisan dan bahasa yang sopan dengan identitas yang jelas, jika identitas tidak jelas tidak akan ditanggapi.