Wednesday 13 April 2011

Guru Patimpus

Guru Patimpus adalah
seorang Karo bermarga
Sembiring Pelawi. Guru
Patimpus dikenal sebagai
pendiri Kota Medan.
Berikut adalah sejarah
singkat Perjalanan Guru
Patimpus yang berasal
dari daerah dataran tinggi
Karo, hingga akhirnya
mendirikan desa yang
bernama Medan:
Di Monumen Guru
Patimpus Tertulis Jelas
Marga Sembiring Pelawi
dan Bukan Marga Lain
Guru Pa Timpus dilahirkan
di Aji Jahe salah satu
kampung di Taneh Karo
Simalem yang sejuk,
dingin, nyaman dengan
angin pegunungannya. Ia
menikah di Batu Karang
dengan beru Bangun,
mendirikan kampung di
Perbaji dan memiliki
seorang anak laki-laki
bernama Bagelit. Guru Pa
Timpus bertubuh kekar,
tinggi, gagah, dan berjiwa
patriotik seperti seorang
panglima. Ia juga seorang
Guru, yang dalam bahasa
Karo berarti seorang ahli
dalam berbagai ilmu
pengetahuan, ilmu obat-
obatan, ilmu gaib, dan
memiliki kesaktian, namun
Ia-nya berjiwa penuh
kemanusiaan lemah
lembut dalam bertutur
kata, mempunyai
karakteristik yang
simpatik, berwibawa,
berjiwa besar dan
pemberani.
Dengan menuruni
lembah-lembah yang
penuh mistis, hutan
semak belukar dan
binatang buas, ia mendaki
lembah-lembah yang
terjal dan curam, dengan
menelusuri aliran Lau
Petani menuju ke satu
bandar di hilir sungai Deli
untuk suatu tujuan yaitu
mencoba ilmu
kesaktiannya dan belajar
pada Datuk Kota Bangun
seorang Guru dan Ulama
besar yang terkenal pada
masa itu.
Setelah beberapa lama
bermukim ia kawin
dengan seorang putri dari
pulau Brayan keturunan
anak panglima Deli,
bermarga Tarigan dan
sekitar tahun 1590 M, ia
membuka dan mendirikan
kampung dipertemuan
dua buah sungai Deli dan
Babura yang dinamainya
dengan ‘Medan’, dari
perkawinannya ini lahirlah
salah seorang putra yang
diberinya nama Hafis
Muda, dari sinilah silsilah
keturunan Datuk Wajir
Urung 12 Kuta (Datuk
Hamparan Perak),
keturunan terakhir dari
Generasi ke-XV adalah
Datuk Adil Freddy
Haberham, SE sebagai
salah seorang Datuk 4
suku dikesultanan Deli.
Guru Pa Timpus telah
menjadi milik Masyarakat
Kota Medan. Ia berjiwa
Nasionalis dibuktikan
dengan tidak
dicantumkannya Marga
Sembiring Pelawi pada
Dirinya dan Anak Cucu
Keturunannya.
Pemko Medan telah
memberikan penghargaan
terhadap Guru Pa Timpus,
yaitu dengan
ditetapkannya Hari Jadi
Kota Medan pada tanggal
1 Juli 1590 dan kemudian
memberikan nama
kepada salah satu jalan di
petisah dengan nama
jalan Guru Pa Timpus.
Apa yang telah dilakukan
Guru Pa Timpus adalah
merupakan salah satu
sejarah bangsa Indonesia
yang tak ternilai harganya,
corak dan peninggalan
sejarahnya telah
memberikan warna khas
kepada kebudayaan
bangsa, serta hasil
pembangunan yang
mengandung nilai
perjuangan, kepeloporan
yang merupakan
kebanggaan nasional ini,
perlu terus digali dan
dilestarikan, dipelihara,
serta dibina untuk
memupuk semangat
perjuangan dan cinta
tanah air. Perencanaan
Pembangunan disemua
tingkatan haruslah
diperhatikan
pelestariannya, apalagi
pelestarian bangunan
benda yang mengandung
nilai sejarah bertitik tolak
dari keagungan Jiwa Guru
Pa Timpus.
Adapun sejarah perjalanan
singkat Guru Patimpus
diatas dikutip dari
langsung dari sumber
yang layak dipercaya,
yaitu Proposal
Pembangunan Monumen
Guru Patimpus.
Hal lain yang pembaca
perlu diketahui, bahwa
Guru Patimpus adalah
seorang yang asli Suku
Karo bermarga Sembiring
Pelawi, dan bukan
merupakan berasal dari
Suku lain. Untuk
mengupas tuntas
mengenai Guru Patimpus
adalah seorang Suku Karo
dan bukan dari Suku lain,
maka anda dapat
membacanya secara
lengkap melalui tulisan
lain di blog ini berjudul
Pendiri Kota Medan.

No comments:

Post a Comment

Jika mau memberi tanggapan/komentar, di mohon dengan tulisan dan bahasa yang sopan dengan identitas yang jelas, jika identitas tidak jelas tidak akan ditanggapi.