Tuesday 12 April 2011

Kesaksian salah satu Marga Tampubolon tentang si Raja Parmahan (Facebook)



Erwan Tampubolon

HORAS MA DI HITA NA MARDONGANTUBU, SUANG SONGONI TU BAPAUDA NIBA SAPARPADADAN...

Didok Situa-tua:
NA HURANG HITA PASIDUNG, NASALA HITA PADENGGAN...
SADA SIBOAN PARHITEAN, SUDE MARHITEHONSA...

Nungga tung leleng angka perbedaan pendapat di pomparan ni Opputta SILAHISABUNGAN taringot tu angka Silsilah ..anggiat ma tutu asa tung tudengganna di pudiann ni ari. (selanjutnya saya tulis dalam bahasa Indonesia agar semua dapat mengerti).

Semua yang kita perdebatkan di sini adalah mengisahkan apa yang pernah kita dengar dari natua-tua kita. Mungkin ada sedikit pergeseran dari yang sebenarnya dan pergeseran inilah yang mengakibatkan perbedaan pendapat.
AI SOTABERENG LANGSUNG I SUDE NAMASA UJUI.

Waktu saya masih kelas 6 SD di Parongil Sidikalang, Oppu Ijolo Tampubolon berkunjung ke rumah kami untuk mendiskusikan penyusunan SILSILAH Tampubolon dengan bapak kita (natua-tua nami). DIDOK NATUA-TUA I TU AHU, "DI SON HO HUNDUL, ASA BOTOONMU SOGOT AKKA PARTUTURONTA,". Itulah dasar dari apa yang saya ungkapkan di sini. TETAP DALAM KORIDOR, BARITA NIBARITAHON, BALIGA NIBALIGAHON.

TAMPUBOLON DAN SIRAJA PARMAHAN

Dalam ceritanya, TUAN SIHUBIL (bapak dari Sapalatuwa Tampukbolon) berangkat ke Silalahi na Bolak untuk alasan yang sudah dijelaskan oleh "dongan tubu dohot bapauda niba" seperti tertulis di atas.
Sepulang dari Silalahi Nabolak, Beliau membawa salah seorang pomparan ni SILAHISABUNGAN, dan menjadikan SIRAJA PARMAHAN sebagai anaknya ( disebut Siraja Parmahan karena diambil dari parmahanan/gembala),

Dari sini Jelas SIRAJA PARMAHAN TIDAK PERNAH MARPADAN DENGAN TAMPUBOLON, TETAPI MARHAHA ANGGI, ( Mereka masih anak-anak)

Kemudian datanglah dari silalahi nabolak beberapa natua2 (bukan 1 orang) untuk mencari anak yang hilang dan kemudian mereka menemui TUAN SIHUBIL, Terjadilah Pabolak Amak untuk mencari tahu segala sesuatunya....Akhir kata semua mengerti permasalahannya dan terjadilah ikatan Parpadanan SISADA ANAK SISADA BORU antara TUAN SIHUBIL DAN NATUA-TUA dari SILALAHI NABOLAK....Di sinilah lahir ucapan
SADA SIBAEN PARHITEAN, SUDE MARHITEHONSA.....

Bagi saya Pribadi (Saya tidak tahu Tampubolon yang lain) inilah alasan saya menyebut Semua Pomparan SILAHISABUNGAN sebagai Ampara...Amang Uda..Anggi (bagi yang muda). Permasalahan internal pomparan SILAHISABUNGAN (Santabi di hamu amang udakku) tidak banyak diketahui oleh pomparan TUAN SIHUBIL. ANGGIAT MA LAM TU TIKKOSNA TAROMBO I DI ARI NANAENG RO...
NAHURANG HITA PASIDUNG, NA SALA HITA PADENGGAN


TAMPUBOLON DAN SITOMPUL
BADIARAJA (cucu dari SAPALATUWA TAMPUKBOLON dari anaknya Raja Mataniari) berangkat ke huta ni RAJA SITOMPUL. Beliau bertemu dengan Janda dari Sitompul yang telah punya 2 Anak.
Saat itu ada rasa ketakutan di daerah itu karena adanya Babi Jadi-jadian yang membunuh RAJA SITOMPUL itu sendiri. BADIARAJA menyanggupi untuk membunuh Babi tersebut, sebagai hadiahnya Beliau minta dinikahkan dengan Janda Raja Sitompul.
Singkat cerita NATUA-TUA menyetujui permintaan BADIARAJA dengan syarat dia harus mengganti namanya menadi SITOMPUL. Beliau menyanggupinya kemudian lahirlah, SIRINGKIRON (dalam kandungan waktu BADIARAJA mengawini Janda Raja Sitompul) dan kemudian SIBANGE-BANGE (harum) yang asli keturunan BADIARAJA TAMPUKBOLON. Keempat anak inilah yang membawakan marga SITOMPUL sampai saat ini.

DI TAMPUBOLON akan diadakan pesta dan RAJA SIBORO (anak ke-3 dari SAPALATUWA TAMPUKBOLON) berangkat untuk mengumpulkan/mengundang pomparan TUAN SIHUBIL. Beliau bertemu BADIARAJA di daerah Raja Sitompul, tetapi beliau heran karena namanya bukan BADIARAJA tetapi telah berubah menjadi SITOMPUL.

RAJA SIBORO TAMPUKBOLON mengundang natua-tua di daerah itu untuk menjelaskan kenapa anak abangnya BADIARAJA berubah menjadi SITOMPUL. Setelah mendapat penjelasan dari natua-tua maka RAJA SIBORO berkata:

NAUNG GABE SITOMPUL MA ANAKKI, BA ...SITOMPUL MA..
ALAI ANAKNA NA OPAT ON TOTOP MA ON ANAKKONKU, AI SADA DO MANUBUHONSA..
(SITOMPUL DAN TAMPUBOLON TIDAK MARPADAN, TETAPI DONGAN SABUTUHA)

NA HURANG LOBI DIPANUTURION, NABOI MA TADISKSIHONONTA ...AI BARITA NIBARITAHON, BALIGA NIBALIGAHON...ANGGIAT MA LAM TOGU DIHITA NAMARHAHA-ANGGI, NAMARDONGANTUBU, DONGAN MARPADAN NANG DONGAN SABUTUHA...

MARTONGGO AHU TU MULAJADI NABOLON (BAPA YANG ALPA OMEGA) DINAMANURATHON PANUTURION ON, ASA DILEHON PANORANGION DIAHU, UNANG SALA AHU MANUTURI.

HORAS, MAULIATE

Catatan:
- Beberapa tempat kejadian tidak saya tuliskan, karena saya lupa. Dan saya tidak berani menebak-nebak supaya jangan salah
- Ayah saya VIctor Tampubolon (almarhum) adalah mantan kepala dinas Kesehatan di Parongil Dairi, juga sebagai salah seorang narasumber buku SILSILAH RUWAN SIHUBIL
- Saya Tampubolon Raja Siboro No.16 sian Sibulele, oppung kami telah merantau ke Siguppar, lahirr di Parongil, Sidikalang dan saat ini bermukim di Batam, Ketua Yayasan Pengabdian Ilmu Pengetahuan)

1 comment:

  1. jadi Parmahan itu siapa ya, masih belum mengerti saya

    ReplyDelete

Jika mau memberi tanggapan/komentar, di mohon dengan tulisan dan bahasa yang sopan dengan identitas yang jelas, jika identitas tidak jelas tidak akan ditanggapi.